Solidaritas Mahasiswa Wets Papua (SMWP) Mengelar Melawan Lupa: Hari Kematian Seorang Musisi: Arnold Clemes, App


Solidaritas Mahasiswa Wets Papua (SMWP) Pemasangan Lilin di putaran taksi P III Waena.

Jayapura, Wenehanowene.com - Solidaritas Mahasiswa Wets Papua (SMWP) Menyelenggarakan Kegiatan pemasangan lilin Memperingati Hari Kematian Seorang Musisi pendiri grup musik tari Mambesak, di kota Jayapura pada Sabtu, (26/04/2025)

Kegiatan pemasangan lilin dilaksanakan dengan keberlangsungan pada jatuhnya tangal di, (26 April 1984), Arnold Clemens App. Seorang musisi pendiri grup musik dan tari  Mambesak di bunuh oleh Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasanda) atau yang kini lebih dikenal sebagai Komando Pasukan Khusus (Kopasus) di Pantai Base-G, Kota Jayapura, Papua. Kini 26 April 2025 genap 41 tahun.

Berlangsungnya kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai, setiap Anggota yang mengikuti nya Antusias dengan berjalan pemasangan lilin dengan henik sejenak dalam diri masing-masing.

Disampaikan langsung oleh Kordinator Lapangan Vian Gobay Menyampaikan, "Tujuan kami hari ini lakukan mimbar seni untuk mengenang hari kematian Arnold Clemen, Ap. Karena dia adalah seorang penyanyi legendaris dan budayawan yang mampu mempersatukan rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke tanpa perbedaan antara suku, budaya serta asal dan sebagainya kami menganggap dia sebagai tokoh bangsa Papua yang memperjuangkan hak dan martabatnya dengan lagu dengan grup mambesak." Ungkapkan nya

"Hal ini sebuah perjuangannya dengan lagu sesampainya beliau punya lagunya terpopuler di sepanjang massa, dan kami melakukan mimbar seni ini setiap tahun agar generasi mengenal paklawan dengan perjuangannya yang ia lakukan semasa ia hidup, dan dengan semangatnya beliau meninggalkan pesan Abadi sepanjang masa kepada seluruh rakyat Papua Barat ia berkata bahwasanya. 'Menyanyi untuk hidup',"

Lebih lanjut, Dari sini kami Solidaritas Mahasiswa West Papua (SMWP) Menyatakan bahwa Negara segera hentikan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Seluruh Tanah Papua. "Sebab perdamaian tidak akan pernah datang dan datang Dengan kekerasan militer tersebut, kami anggap bahwa hal ini tidak wajar yang sedang memelihara oleh negara lewat sistem yang menindas kepada rakyat Papua."

Harapan kami bahwa kami tidak akan pernah lupa dengan dedikasi yang tinggi dan perjuangan yang ia lakukan kami akan tetap memperjuangkan hak-haknya kami dengan berbagai cara seperti hari ini kami lakukan. Agar rakyat Papua dan generasi Papua tidak hanya mendengar suaranya dan mendengar lagu-lagu mambesak tetapi bagaimana renungkan perlawanan dengan tanpa kekerasan yang ia lakukan adalah menjadi sejarah buat kita semua." Pungkasnya (*)


Kordinator Lapangan 
Vian gobay

Penanggung Jawab 
1. Kamus Bayage (Aktivis Mahasiswa)
2. Yunus Yohame Ketua BEM Fakultas Fisip Universitas Cenderawasih 
3. Yally Dapla Mentri Hukum dan Ham BEM Universitas Cenderawasih 

Editor & Peredator : Agus A, Wilil
Kominfo BEM Fisip Universitas Cenderawasih
Wene Hano Wene

Akun Resmi Website Wene Hano Wene (Kabar Cerita yang baik) Wene Hano Wene adalah media pengantar informasi dalam blog. Menyediakan berbagai informasi seputar teknologi, berita, ulasan, rekomendasi, pemecahan masalah dan arsip yang akan dimuat dalam blog ini. Blog ini bertujuan untuk memberi kemudahan akses informasi dalam dunia maya. untuk berceritakan seputaran se tanah papua.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama