Gambar Ilustrasi Pemuda Kampung pedalaman.
Sedang duduk merenungkan atas
kehilangan atas tanahnya.
Rintihan Pemuda Pedalaman
Di tepi sungai yang mulai keruh,
aku duduk di atas batu tua,
merenung dalam sunyi yang perih,
melihat hutan pergi satu per satu.
Dulu, hijau membentang luas,
tempat rusa melompat riang,
tempat burung bernyanyi bebas,
tempat kami bernafas tenang.
Kini, gergaji bernyanyi lantang,
mengiris akar, menebang mimpi,
tanah leluhur terjual murah,
daun-daun gugur tanpa janji.
Aku hanya seorang pemuda desa,
tak punya kuasa, tak punya suara,
tapi hatiku menjerit luka,
melihat bumi direnggut rakusnya.
Kemana nanti anak cucu.
Jika sungai hanya genangan pilu,
jika hutan hanya cerita lalu,
jika tanah ini bukan milikku.
Aku duduk merenung,
bertanya pada angin yang lalu,
akankah alam kembali utuh,
atau hilang selamanya ditelan waktu.