Mengenal Masyarakat Adat Hubula Bukan Keharusan Bagimu, Tetapi Bagiku Suatu Keharusan Yang Tak Bisa Di Abaikan.

Document Istimewa: Sosok Anak Muda Papua, Aktivitas : Varra Iayaba (Saat Menyampaikan Pendapatan pada saat Aksi Spontan) Lingkaran Abe-pura Jayapura.

Penulis Oleh: Varra Iyaba

 LATAR BELAKANG
Syukur Bagimu Tuhan Allah Maha Kudus, Alam Semesta, dan Leluhur. Kau beri aku nafas hidup sehingga saya bisa dapat berkarya untuk negeriku, Lembah Agung Hubulama atau kini orang sebut Wamena Kota. Tulisan tentang. (Mengenal Masyarakat Adat Hubula Bukan Keharusan Bagimu, Tetapi Bagiku Suatu Keharusan Yang Tak Bisa Di Abaikan), ini saya mempersembahkan untuk seluruh umat manusia yang hidup beranak cucu di Tanah Papua pada khususnya di Wamena, agar dapat memahami antropologi orang Hubula yang mendiami di lembah Agung Wamena Kota.

ABSTRAK. 
Secara umum cara pandang dan pola hidup masyarakat adat suku Hubula di Lembah Agung mengakar pada kearifan lokal yang berorientasi pada harmonisasi antara manusia, alam, dan spritualitas. Mereka memandang alam sebagai sumber kehidupan yang harus di jaga dan dihormati, sehingga kegiatan sehari -- hari mereka sangat terhubung dengan praktik agraris, seperti bertani di ladang atau beternak babi sebagai symbol kemakmuran.

Pola hidup masyarakat adat Suku Hubula juga pada nilai -- nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan patut menghormati adat istiadat, termasuk ritual adat seperti pesta babi bersama atau upacara perang simbolis untuk menyelesaikan konflik lintas konfederasi adat maupun dalam konteks satu konfederasi adat. System sosial dan hirarki adat masih di hormati, dimana kepala suku atau ketua adat memegang peranan penting. Secara spiritual mereka memegang keyakinan yang kuat terhadap kekuatan leluhur dan roh yang di tampilkan dalam ritual dan tradisi adat. Secara keseluruhan, cara pandang mereka mengambarkan keterhubungan yang mendalam antara unsur kehidupan, kehormatan terhadap adat, dan penjagaan keseimbangan lingkungan.

A. STRUKTUR MASYARAKAT ADAT HUBULA.
Struktur adat suku Hubula terdiri dari lapisan lapisan sosial yang mengatur kehidupan berdasarkan adat, kekerabatan, dan hubungan geografis wilayah adat mereka. 

Hubula adalah salah satu organisasi taktis yang menghimpun seluruh lapisan Wilayah Konfederasi Adat, Klan Suku, dan Sub Marga. 

1. Wilayah Konfederasi Adat 
Wilayah konfederasi adat adalah satuan territorial terbesar dalam Suku Hubula mencakup beberapa desa atau kampung yang berada dalam satu wilayah adat tertentu. Wilayah ini biasanya memiliki hukum adat yang di jaga oleh para kepala suku atau ketua adat tertinggi di wilayah konfederasi adat dan di hormati oleh semua lapisan masyarakat. Konfederasi ini menghubungkan beberapa klan dalam kesatuan yang lebih besar, menjaga harmoni, dan kesatuan adat di antara kelompok masyarakat. 

Contoh Konfederasi yang di maksud adalah (Wio), didalam Konfederasi Adat (Wio) sendiri memiliki beberapa lapisan klan Suku seperti Hubi lagowan, Itlai Ikinia, Itlai matuan, lagowan matuan, dan Wuka Hubi. Klan Suku sendiri artinya dari satu lapisan klan yaitu Itlai matuan atau Itlai Ikinia itu yang di maksud klan suku di dalam satu wilayah Konfederasi Adat. Ada pula struktur di bawah dari klan suku adalah Sub Marga yaitu marga Ikinia memiliki satu struktur permanen dan kepemimpinan sendiri dalam satu honai adat.

2. Klan suku
Klan suku adalah struktur turunan yang ada di dalam satu wilayah konfederasi adat berdasarkan kekerabatan dan juga memiliki satu wilayah territorial. Klan ini biasanya memiliki nenek moyang yang sama dan menjalin hubungan sosial yang erat. Setiap klan memiliki daerah atau wilayah masing -- masing, yang menjadi tempat tinggal mereka dan tempat mereka bercorak produksi ekonomi tradisional mereka. Klan memiliki pemimpin adat atau ketua klan yang bertugas untuk menjaga aturan -- aturan adat dalam kelompok mereka. 

3. Sub Marga
Sub marga adalah unit struktur sosial terkecil dalam suku Hubula yang merujuk keluarga inti atau garis keturunan lansung. Sub marga memainkan peran dalam kekeluargaan, seperti tugas domestic, pengelolaan sumberdaya misalnya babi adat atau kebun kolektif, dan mengatur penerusan tradisi keluarga. sub marga ini struktur turunan baling bawah dari Suku hubula, Konfederasi Adat, dan Klan suku. 

Hubungan Antar -- struktur
Setiap tingkat dalam struktur ini saling berhubungan dan memiliki fungsi yang berbeda. Wilayah konfederasi mengatur kehidupan masyarakat makro, klan suku dan sub marga mengatur hubungan tingkat klan dan keluarga. tingkat ini mencerminkan harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat adat Hubula. Semua ini merujuk pada betapa ertanya masyarakat hubula dengan system adat dan kekerabatan yang mereka jaga hingga kini. 

B. HUKUM MASYARAKAT ADAT HUBULA
Masyarakat adat Hubulan, yang berada di Lembah Agung Kota Wamena Papua, memiliki hukum adat yang mengatur kehidupan sosial, budaya, dan relasi antara sesama. Hukum adat mencakup nilai -- nilai kekeluargaan, menegakan keadilan, dan penghormatan terhadap alam. Beberapa aspek hukum adat tersebut biasanya mengatur : 
1. Kehidupan sosial terdapat aturan mengenai peran dan tanggung jawab masing -- masing anggota masyarakat, seperti hal dalam kepemimpinan adat, pembagian pekerjaan, dan penyelesaian konflik. 
2. Penyelesaian konflik baik itu di antara individu maupun antara keluarga di selesaikan melalui musyawarah yang di pimpin oleh tokoh adat. Kadang -- kadang penyelesaian melibatkan ritual khusus, seperti pertukaran baran benda berupa babi atau lain. 
3. Hukum terhadap alam, masyarakat adat Hubula memiliki penghormatan yang tinggi, sehingga ada aturan terkait pemanfaatan sumber daya alam, seperti pembagian hasil panen kebun, berburuh, atau menebang pohon untuk mengunakan pagar atua membangun rumah tradisional bagi masyarakat adat Hubula. 
4. Hukum adat mereka juga hubungan dalam keluarga, termasuk tata cara pernikahan dan pembagian harta warisan.
5. Hukum adat juga berlaku di dalam Konfederasi Adat, Klan Suku, dan Sub Marga paling bawah demi mengatur keharminisan dan kekerabatan dalam keluarga.

Hukum adat ini di wariskan secara turun -- temurun dan berfungsi untuk menjaga harmoni di tengah komunitas masyarakat.

C. KEPERCAYAAN MASYARAKAT ADAT HUBULA 
Masyarakat adat Hubula memiliki kepercayaan tradisional yang erta kaitanya dengan alam, roh leluhur, dan hubungan spiritual. Kepercayaan orang Hubula pada umumnya melibatkan penghormatan terhadap kekuatan alam, arwah Leluhur, dan kekuatan kekuatan yang di yakini memiliki pengaruh pada kehidupan manusia. Beberapa aspek penting dari kepercayaan masyarakat adat hubula yaitu:
  • Ritual adat adalah bagian penting dalam kehidupan orang Hubula, serinng kali di lakukan untuk memberkati tanaman, mengusur roh jahat (Mokar Weak Meke), dan meminta perlindungan dari kekuatan alam. 
  • Massyarakat adat Hubula percaya bahwa roh memiliki peran dalam menjaga kesejahteraan dan melindungi kominitas. Oleh karena itu orang hubula sering melakukan ritual atau upacaya untuk menghormati leluhur. 
  • Alam di anggap tempat yang sacral, dan banyak kepercayaan yang terhubung dan penghormatan terhadap tanah atau dalam Bahasa orang Hubula BIlang (Agar/Kenak), hutan, gunung, dan sunggai yang di yakini memiliki kekuatan spiritual. 
  • Dalam penyakit atau masalah, masyarakat Hubula sering melibatkan dukun adat atau dalam Bahasa orag Hubula(Uhale)untuk mengunakan doa adat, dan mengunakan ramuan herbal ritual untuk menyembuhkan seseorang yang sakit.
  • Kepercayaan ini bagian integral dari budaya dan identitas masyarakat Hubula, membantu untuk menjaga hubulangan yang harmonis dengan alam dan sesama manusia. 
  • Dalam mitologi masyarakat adat Hubula memiliki sejarah kudus atas kehadiran (Naruekul), mereka percaya bahwa dialah Tuhan bagi mereka, karena kepercayaan mistis ini dari generasi ke generasi di ajarkan tentang Tuhannya orang Hubula.
  • Gunung dan sungai Suci orang Hubula mengagap sakral, tempat tinggal roh -- roh kuat. 
  • Benda -- benda sakral misalnya dalam bahasa orang Hubula bilang (Kaneke) di anggap sebagai benda sakral atau bentuk kepercayaan yang memiliki kekuatan spiritual, dan mereka sering memberi persembahan babi sebagai alat yang membangun komunikasi erat dengan leluhur dan alam agar memberikan kesuburan lahan serta kesehatan manusia.
  • Kepercayaan Agama Tradisional Masyarakat Hubula Mengalami Transformasi Dengan Masuknya Agama Baru Dari Eropa 
  • Kepercaaan tradisional masyarakat adat Hubula dulu sangat kuat tetapi kepercayaan itu mengalami transformasi secara drastis ketika masuknya agama Kristen protestan di beberapa wilayah konfederasih adat di Lembah Agung pada 1954, agama Kristen protestan membawah perubahan dalam praktik spiritual masyarakat adat. Hal ini sebenarnya membunuh kepercayaan tradisional bagi masyarakat adat dengan dalil bahwa menyembah atau mempercayai kekuatan spiritual terhadap leluhur dan alam sebagai bentuk penyembahan berhala. 
  • Namun bedah dengan agama Kristen Katolik yang masuk di Lembah Agung pada 1958, agama Katolik mengunakan pendekatan antropologi masyarakat Hubula, para misonaris memadukan ajaran agama baru dengan kepercayaan tradisional yang ada dan hal itu membentuk satu kepercayaan yang unik di Masyarakat adat sampai detik ini. Walaupun ada sediki perubahan tata cara beribada di antara kepercayaan tradisional masyarakat adat dan ajaran agama katolik, namun agama katolik di Lembah Agung menganjurkan kepada masyarakat melestarikan kepercayaan tradisional sebagai bentuk kekuatan spiritual. 

D. SISTEM POLITIK MASYARAKAT ADAT HUBULA
System politik masyarakat adat Hubula di Lembah Agung memiliki karakteristik yang unik dan berbedah dengan system politik moderent. Masyarakat Hubula mengelola kehidupan sosialnya memalui struktur adat yang berlapis, yang berdasakan pada prinsip -- prinsip kolektivitas, tradisi, dan kekerabatan. Salah satu elemen dalam system politik mereka adalah keberadaan kepala suku atau pemimpin adat, yang biasa orang Hubula sebut (Ap Kain) pemimpin adat ini memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan dalam berbagai aspek sosial, termasuk penyelesaian konflik, pengaturan sumber daya alam, dan upacara ritual adat. Pemimpin adat biasanya di hormati karena pengalaman, kebijaksanaan, dan kapasitasnya menjaga harmoni antara warga. 

Selain itu masyarakat adat Hubula menganut prinsip musyawarah dalam berbagai keputusan secara kolektif. Orang Hubula lebih mengutamakan diskusi bersama untuk mencapai kesepakatan, sehingga keselarasan dalam kelompok. System pertemuan adat menjadi sarana penting untuk menyelesaikan masalah dalam tubuh masyarakat untuk menjaga rasa solider yang tinggi.

System politik masyarakat adat Hubula juga sangat terintegrasi dengan adat -- istiadat mereka, seperti upacara adat untuk memperkuat relasi sosial dalam komunitas. Ritual adat dan nilai -- nilai warisan leluhur sangat memengaruhi cara mereka berpolitik dan menjalankan hidupnya sebagai komunitas adat yang erat. 

E. SISTEM PRODUKSI EKONOMI TRADISIONAL MASYARAKAT ADAT HUBULA 
System produksi ekonomi tradisional pada umumnya berbasis pada pertanian dan kehidupan selaras dengan alam. Masyarakat adat Hubula mengandalkan bercocok tanah ubi jalar (Hipere) sebagai makanan pokok yang di tanam di ladang -- ladang tradisional. Selain itu masyarakat adat Hubula memelihara babi yang memiliki nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang tinggi.

System produksi orang Hubula lebih mengutamakan alat -- alat sederhana yang di wariskan secara turun temurun, tanpa mengadopsi teknologi moderent. Dalam hal pertanian masyarakat adat Hubula bekerja secara kolektif , mengambarkan nilai solidaritas yang kuat dalam komunitasnya. Ekonomi masyarakat adat Hubula tidak sepenuhnya pada uang, melainkan mengunakan system barter atau pertukaran abarang untuk memenuhi kebutuhan sehari -- hari. Berkaitan dengan budaya, Adat Istiadat, dana lam sangat kuat dalam system ekonomi tradisional mereka, sehingga berpengaruh dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekitarnya.

F. SIFAT DAN KARAKTER MASYARAKAT ADAT HUBULA
Masyarakat adat Hubula memiliki karakteristik yang sangat kaitan erta dengan lingkungan alam, tradisi, dan system sosial yang mereka jaga. Berikut adalah beberapa sifat utama masyarakat adat Hubula: 
1. Masyarakat adat Hubula menjunjung tinggi nilai kebersamaan, mereka hidup dalam kelompok -- kelompok berbasis Konfederasih Adat, Klan, dan Sub Marga di mana kepentingan komunal di atau bersama lebih di utamakan dari pada kepentingan individu.
2. System adat menjadi pedoman utama dalam kehidupan masyarakat adat Hubula. Mereka sangat memegang teguh tradisi leluhur mereka, baik dalam rangkah pengelolaan sumber daya alam, hubungan sosial, maupun ritual spiritual.
3. Masyarakat adat Hubula memiliki Hubungan atau interaksi mendalam dengan alam. Mereka melihat alam sebagai sesuatu yang hidu dan bagian dari keberlansungan kehidupan, sehingga sangat menghormat lingkungan dalam setiap kegiatan sehari -- hari. Aktivitas seperti bertani dan berburu di lakukan dengan menjaga keseimbangan dan mereka mematuhi aturan adat yang mengatur pemanfaatan sumber daya alam. 
4. Kehidupan masyarakat adat Hubula cenderung sederhana karena mereka mengandalkan system pertanian tradisional, seperti menanam ubi jalar yang menjadi makanan pokok. Ada satu slogan kehidupan masyarakat adat Hubula pakai Bahasa daerah itu (Hiki awolok, hape awolok) yang artinya, tangan bergerak untuk bekerja, sudah pasti mulutmu akan bergerak. 
5. Hukum adat menjadi landasan utama dalam aspek kehidupan sosial, politik, dan ekonomi mereka. Penyelesaian setiap konflik dilakukan melalui mekanisme adat yang lebih berorientasi pada pemulihan hubungan antara pihak dari pada hukuman.

Sifat -- sifat ini mencerminkan sebagai bentuk menghormati atas nilai -- nilai Orang Hubula berbudi luhur yang kuat serta kemampuan masyarakat Hubula menjaga harmoni dalam komunitas mereka, merkipun hidup mereka di lingkungan yang penuh tantanggan dan penuh seraka. (*)

Wene Hano Wene

Akun Resmi Website Wene Hano Wene (Kabar Cerita yang baik) Wene Hano Wene adalah media pengantar informasi dalam blog. Menyediakan berbagai informasi seputar teknologi, berita, ulasan, rekomendasi, pemecahan masalah dan arsip yang akan dimuat dalam blog ini. Blog ini bertujuan untuk memberi kemudahan akses informasi dalam dunia maya. untuk berceritakan seputaran se tanah papua.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama