Lawan Sampai Menang.
Diam pun dibunuh,
melawan pun dibunuh.
Lalu untuk apa takut.
Jika hidup pun dikepung gelap
dan suara dibungkam sebelum sempat lantang.
Kami bukan pecundang,
bukan debu di sepatu penguasa.
Kami suara yang tak bisa diredam,
meski lidah dipotong,
meski pena dipatahkan.
Melawan dan melawan,
melawan dan sampai menang.
Bukan karena kami tak takut mati.
tapi karena hidup tanpa hak
lebih menyakitkan dari luka.
Kami tanam kata di tanah kering,
kami siram dengan air harapan.
Satu hari,
kebebasan akan tumbuh
dari darah yang tumpah,
dari nyala yang tak padam,(*).
Kota Raya Luar, 05/04/2024
Captions : AW