Document Istimewa: Gambar Banjir I Kebanjiran Kota Wamena Pemprov Papua Pegunungan Kabupaten Jayawijaya pada: (9-10/042025).
Oleh : Yonas Marian, ST
Ketua: MMN Papua Pegunungan
PENYEBAB BANJIR.
Wamena rawan banjir dikarenakan letak geografis secara umum berada di wilayah tropis, Faktor Alam dan juga pengaruh Geografis Wamena yang terletak di cekungan atau dataran rendah serta memiliki sedikit daerah resapan air. Banjir di Wamena disebabkan juga oleh beberapa faktor dan ulah manusia terutama:
1. Drainase yang Tidak Memadai : Banyak saluran air di Wamena yang tidak mampu menampung debit air, terutama saat hujan deras atau ketika ada air kiriman dari daerah hulu.
2. Penyumbatan Saluran Air: Sampah dan material seperti kayu sering menyumbat drainase, sehingga air meluap ke jalan dan pemukiman.
3. Pembangunan di Atas Drainase: Beberapa masyarakat membangun Rumah kandang ternak atau dapur di atas saluran air, yang mempersempit aliran dan menyebabkan penyumbatan.
4. Kurangnya Perawatan Infrastruktur : Meskipun pemerintah telah melakukan normalisasi saluran air, masalah ini sering kali kembali terjadi karena kurangnya perawatan secara rutin.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan seperti edukasi masyarakat, perbaikan drai nase, dan pengelolaan sampah yang lebih baik dapat membantu mengurangi risiko banjir di Wamena.
DAMPAK DARI BANJIR.
Banjir di Wamena memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan lingkungan. Berikut beberapa dampak utama yang terjadi:
1. Kerusakan Infrastruktur : Banyak rumah warga, jalan, dan fasilitas umum rusak akibat genangan air. Beberapa rumah bahkan hanyut karena derasnya arus banjir
2. Gangguan Ekonomi : Kebun-kebun warga yang menjadi sumber penghidupan rusak parah, termasuk tanaman pangan seperti ubi dan sayur-mayur. Hal ini mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar.
3. Pengungsian Warga: Puluhan atau Ratusan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman karena rumah mereka tidak lagi layak huni.
4. Gangguan Aktivitas Sosial: Banjir menghambat aktivitas sehari-hari masyarakat, termasuk persiapan untuk acara-acara penting seperti acara gereja atau kegiatan kelompok lainnya
Dampak ini menunjukkan perlunya langkah-langkah mitigasi yang lebih serius untuk mencegah banjir di Wamena untuk ke depan.
UPAYA PENANGANAN.
Penanganan banjir di Wamena memerlukan pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diterapkan:
1. Normalisasi Saluran Air: Pemerintah telah menurunkan alat berat seperti ekskavator untuk membersihkan dan memperdalam saluran air di Kali Holima, Hetuma, dan Kulagaima dan kali lainnya, Langkah ini membantu mengurangi risiko luapan air.
2. Peningkatan Infrastruktur Drainase: Saluran drainase yang ada diperbaiki dan diperluas untuk menampung debit air yang lebih besar, terutama di daerah yang sering terkena banjir.
3. Pembersihan Sampah: Sampah yang menyumbat parit dan saluran air dibersihkan secara rutin untuk memastikan aliran air tetap lancar.
4. Kolaborasi Pemerintah: Pemprov Papua Pegunungan bekerja sama dengan Pemkab Jayawijaya untuk menangani banjir secara lebih efektif, meskipun tanggung jawab utama ada di tingkat kabupaten.
5. Edukasi Masyarakat : Masyarakat diajak untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air.
Langkah-langkah ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk mengatasi banjir secara baik dan efektif.(*)