Suaraku Dibungkam, Di Jalan Tua.


Documen Istimewa : wenehanowene.com

Puisi Oleh : AW
Judul : "SUARAKU DIBUNGKAM, DI JALAN TUA,"

Suaraku Dibungkam, Di Jalan Tua.
Di jalan tua, tempat sejarah berbicara dalam bisik-bisik,
suara-suara pernah tumbuh, lalu satu per satu dihentikan.
Aku berdiri di sana, di bawah lampu jalan yang redup,
Di trotoar yang pernah jadi tempat kita bernyanyi.

Dulu ada tawa di sini. Sekarang hanya ada sunyi, karena mereka tidak suka suara yang terlalu berani.

“Jangan bicara,” kata mereka.
“Jangan menulis,” kata mereka.
“Jangan melawan,” kata mereka.

Tapi mereka lupa, suara itu bukan hanya di mulut.
Suara itu ada di dada. Ada di detak jantung.
Ada di langkah kaki yang tidak pernah berhenti berjalan.
Mereka Bisa Membungkam, Tapi Tidak Bisa Menghapus
Suaraku dibungkam, di jalan tua ini.

Tapi aku masih ada di sini. Aku masih menulis.
Aku masih mengingat. Aku masih mencintai dengan cara yang mereka takuti.
Jika suaraku dilarang keluar dari mulut, aku akan mengukirnya di tembok, di kertas putih, di dada mereka yang masih berani membaca kebenaran yang sa titip.

Karena suara yang dibungkam, hanya menunggu waktu untuk menjadi gemuruh.
Jalan Tua Tidak Akan Lupa, Jalan tua ini sudah melihat banyak hal:

orang-orang yang dipaksa diam, orang-orang yang hilang dalam gelap, dan orang-orang yang kembali dengan cahaya di tangannya.

Jangan kira aku sendiri. Jalan ini masih mengingat.

Dinding-dinding ini masih menyimpan nama-nama.

Tanah ini masih tahu siapa yang pernah berjuang.
Suaraku boleh dibungkam.

Tapi sejarah tidak bisa kalian hapus.

Bersambung................
-
-
-
-
-
-
Kota Raya Luar, 25 Maret 2025
Captions : Admin
Wene Hano Wene

Akun Resmi Website Wene Hano Wene (Kabar Cerita yang baik) Wene Hano Wene adalah media pengantar informasi dalam blog. Menyediakan berbagai informasi seputar teknologi, berita, ulasan, rekomendasi, pemecahan masalah dan arsip yang akan dimuat dalam blog ini. Blog ini bertujuan untuk memberi kemudahan akses informasi dalam dunia maya. untuk berceritakan seputaran se tanah papua.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama