MEDITASI SAMPAH || Tulisan Taman saya disebelah.

 Document Istimewa : Tulisan taman saya disebelah.

Oleh : Keye, Salah satu Seorang Aktivis Mudah

Jayapura, Wenehanowene.com-Belakangan ini banyak berseliweran berita, juga postingan yang menyoroti tentang sampah.

"Ada foto banner yang bertuliskan 'Dilarang Buang Sampah Disini' dan sungguh ironis,  di bawah banner tersebut menggunung berbagai tas kresek berisi sampah buangan. Selanjutnya postingan foto mesin insinerator dengan caption, 'masalah akan tuntas bila setiap desa dapat bantuan mesin ini'. Dan yang terbaru, postingan dan foto sampah yang berserakan di area kuburan lama Wamena . Dan dari salah satu lembar foto oleh 'pahlawan sampah' Trash Hero inilah menginspirasi membuat catatan ini (mohon izin saya pakai foto cantik ini sebagai ilustrasi tulisan ya)."

Pada sisi lain, masyarakat sudah terbiasa  manja dan malas memilah sampah. Belum lagi ditambah kebingungan mana sampah anorganik dan residu. Suasana benar 'mekaluk-kalukkan' dan sampailah pada sebuah kalimat 'wamena Darurat Sampah'.

Tentu kita tidak boleh ngomel-ngomel terus, menggerutu, marah-marah tidak jelas. Apakah yang harus dilakukan? Meditasi sampah ! "What ?"

Jangan salah persepsi dulu ya. Maksud saya, apakah kita bisa mengelola sampah laksana menjalani meditasi. Pengelolaan sampah dengan kesadaran penuh, dengan kedamaian hati, kebeningan nurani, senyum, tidak ngomel-ngomel seperti yang sudah tersebut di atas. Meditasi adalah praktik melatih kesadaran dan fokus untuk mencapai ketenangan, kejernihan pikiran, serta keseimbangan emosional.  Jadi dalam menangani sampah pun  bisa diibaratkan seperti bermeditasi karena keduanya membutuhkan kesadaran, ketekunan, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Dalam menangani sampah, selalu membangkitkan kesadaran akan dampak setiap tindakan terhadap lingkungan, seperti memilah sampah: organik,  anorganik (dan residu) atau mengurangi penggunaan plastik.

Pengelolaan sampah juga memerlukan konsistensi, sama dengan apa yg dilakukan oleh mereka yang biasa bermeditasi; membuang sampah dengan benar, mendaur ulang, atau mengurangi sampah bukan hanya tindakan sekali saja, tetapi kebiasaan yang perlu dijaga.

Dalam meditasi, kita belajar untuk menerima dan peduli terhadap diri sendiri serta orang lain. Dalam pengelolaan sampah, kepedulian ini diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab terhadap bumi dan generasi mendatang.

Dengan memandang pengelolaan sampah sebagai sebuah praktik kesadaran, kita bisa lebih menikmati prosesnya dan merasa lebih terhubung dengan alam, sebagaimana meditasi membantu kita terhubung dengan diri sendiri, (*). 

Wamena,19 Maret 2025 
Tulisan teman saya di sebelah
Wene Hano Wene

Akun Resmi Website Wene Hano Wene (Kabar Cerita yang baik) Wene Hano Wene adalah media pengantar informasi dalam blog. Menyediakan berbagai informasi seputar teknologi, berita, ulasan, rekomendasi, pemecahan masalah dan arsip yang akan dimuat dalam blog ini. Blog ini bertujuan untuk memberi kemudahan akses informasi dalam dunia maya. untuk berceritakan seputaran se tanah papua.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama