Jayapura, wenehanowene.com- Asrama Mahasiswa Pelajar Jayawijaya, (AMPJ) Nayak III Menyelengarakan diskusi dengan Thema Analisis Swot, di Aula Asrama Nayak III Tanjakan Denzipur Ale-Ale Pada Sabtu, (08/02/2025).
AMPJ Nayak III Menyelengarakan diskusi santai, Pada Kesempatan diskusi Berlansung yang dihadiri oleh Seluruh Anggota AMPJ Nayak III, Berserta beberapa Anggota dari luar asrama yang mengikuti disana.
Asrama Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (AMPJ) Nayak III Menyelengarakan diskusi Analisis Swot tentang perampasan tanah masyarakat adat 108 hektar di Wamena. Diskusi ini Merupakan bagian dari Menganalisis sebuah isu yang berkembang dan persoalan yang terjadi kalangan Masyarakat adat terlebih khusunya di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan.
Pada saat Diskusi, Varra Iyaba Sebagai Narasumber menyampaikan beberapa point penting dan menganalisis sebuah permasalahan dan mengangkat isu-isu yang terjadi secara terperinci dengan perkembangan yang ada.
Ketua GERMAPA Varra Iyaba mengatakan "Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan tidak memiliki Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), dan hal ini menunjukan kedangkalan berpikir dalam menganalisa sebuah persoalan masyarakat. Pemerintah jika ingin melaksanakan sebuah Program Pembangunan, terlebih dahulu menganalisis tetapi faktanya Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan Menunjukan kedangkalan berpikir secara menyeluruh."
Momentum berjalan diskusi berlansung pada kesempatan itu, Suasa yang sangat begitu aman berjalan dengan baik, Dan suasa peserta diskusi proaktif sangat baik.
Koordinator Pendidikan dan Penalaran (PP), Efrat Yikwa, Memberikan Sebuah Ucapa "Kami ucapkan banyak terimakasih kepada narasumber karena diskusi kali, ini hal baru yang kami dapat, sangat trinspirasi dan sangat bermanfaat bagi kita yang hari ini mengikuti diskusi Analisis Swot."
Ketua I Asrama Nayak III (03), Yekson Huby Menyampaikan Usai Diskusi Berlansung, kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Narasumber yang luar biasa menyampaikan materi hari ini, Semoga materi ini menjadi bekal dan pegagan dalam kehidupan kita bersama.
Harapan Huby Juga memberikan sebuah kata penutup, "Jangan menjadi seseorang yang tau semua. Tetapi menjadilah seseorang haus dalam segala hal, trus belajar sama-sama dengan berbagai bidang yang ada, Ungkapnya."(*)