GERMAPA-Gelar Melaksanakan Perekrutan Anggota Baru dan Memberikan Pendidikan Politik (PAB -DIKPOL)

Foto Istimewa : 
Usai Dikpol Perekrutan anggota baru

JAYAPURA,WENEHANOWENE.COM- GERMAPA telah melaksanakan Perekrutan Anggota Baru dan Memberikan Pendidikan Politik (PAB -DIKPOL). 

Gerakan Mahasiswa Papua (GERMAPA) melaksanakan Perekrutan Anggota Baru dan Pendidikan Politik (PAB - DIKPOL) selama 2 hari di Perumnas 1 Waena Kota Jayapura Papua ( 24 -25 Januari 2025). 

"Perekrutan Anggota Baru dan Pendidikan Politik adalah pra-syarat menjadi anggota organisasi Gerakan Mahasiswa Papua (GERMAPA). Anggota baru yang di rekrut oleh Gerakan Mahasiswa Papua (GERMAPA) Sekitaran 13 orang di antaranya 2 pelajar dan 11 lainya Mahasiswa dari berbagai Kampus di Jayapura. Anggota baru yang di rekrut dari berbagai suku yang ada di atas Tanah Papua yang memiliki keinginan yang sama yaitu, penghapusan atas penindasan yang masif terhadap umat manusia di Papua."

Gerakan Mahasiswa Papua (GERMAPA) melakukan Perekrutan Anggota Baru dan memberikan pendidikan politik dalam rangka membangun kekuatan bersama di basis mahasiswa untuk melihat kondisi obyektif di Tanah Papua, lebih khusus di kampus. 

Setiap penyakit Sosial maupun penyakit politik tidak bisa melawan dengan kekuatan seorang diri, tetapi membangun kekuatan bersama untuk menjawab revolusi / masa depan bangsa yang lebih baik dari hari ini. 

Selian itu melihat dengan banyak problem dalam kampus maka penting mahasiswa di bekali dengan pengetahuan - pengetahuan kritis dan revolusioner, agar mahasiswa bangkit melawan segala bentuk penindasan dan pengihisapan yang terjadi di kampus. 

GERMAPA juga memberikan pendidikan Politik dengan maksud untuk membersikan pengetahuan kapital yang ada dalam isi otak mahasiswa Papua, karena pengetahuan kapital itu tentu menciptakan keterpurukan pola hidup dan cara pandang rakyat tertindas. 

Lenin mengatakan "Gerakan revolusioner tak akan pernah ada tanpa teori revolusioner" artinya penting kaum revolusioner memberikan pendidikan Politik untuk menjawab kesadaran revolusioner, agar setiap anggota organisasi revolusioner memimpin perjuangan untuk pembebasan rakyat tertindas. 

Karl Marx mengatakan "Ketidaktahuan tak akan pernah menolong siapapun" kutipan ini juga demikian, setiap rakyat tertindas yang tidak memiliki kesadaran revolusioner mudah tertipu oleh sih penindasa. Maka untuk menjawab ketidaktahuan adalah pendidikan politik sebagai akternatif untuk membangun kesadaran kritis dan revolusioner terhadap rakyat tertindas. 

Paulo Freire juga mengatakan "Pendidikan adalah Alat Perlawanan" kutipan - kutipan para tokoh - tokoh Sosialis/Komunisme ini sebenarnya memberikan kita nutrisi perlawanan untuk menghancurkan sistem penindasan. 

Melihat dengan kondisi Tanah Papua hari ini dari sisi Genosida orang Papua sedang musna, Ekosida secara luar biasa di ekploitasi, Etnosida di hancurkan berkeping - keping oleh penjajah. Oleh sebab itu rakyat tertindas di Papua harus membangun kekuatan, melalui organisasi revolusioner agar rakyat terpimpin dan terkomando dalam garis perlawanan kita.(*)

Wene Hano Wene

Akun Resmi Website Wene Hano Wene (Kabar Cerita yang baik) Wene Hano Wene adalah media pengantar informasi dalam blog. Menyediakan berbagai informasi seputar teknologi, berita, ulasan, rekomendasi, pemecahan masalah dan arsip yang akan dimuat dalam blog ini. Blog ini bertujuan untuk memberi kemudahan akses informasi dalam dunia maya. untuk berceritakan seputaran se tanah papua.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama